Thursday, October 9, 2014


1395914996490921653
pantai Cemara

Pantai Cemara, Surga, dan Penyisuk

LombokNesa-Pulau Lombok terkenal dengan pantai-pantainya yang indah. Pantai berpasir putih yang masih cukup alami menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong. Tak heran jika Lombok kini menjadi salah satu destinasi wisata favorit. Banyaknya artikel yang membahas keelokan Pulau Lombok, semakin mempopulerkannya sampai ke negeri seberang. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB mencatat dari 1,3 juta kunjungan wisatawan ke Lombok dan Sumbawa pada 2013, sekitar 560 ribunya berasal dari mancanegara. Jumlah ini memang masih kalah dibanding pulau sebelah, yaitu Bali. Padahal potensi wisata di Lombok sendiri saja sangat melimpah baik yang sudah populer maupun yang belum dikenal.

1395914886812561035
pantai Kuta Lombok
Bukan Pantai Kuta Lombok, Senggigi, ataupun pantai-pantai eksotis di tiga gili. Hanya sejumlah pantai indah di ujung Pulau Lombok. Pantai yang belum banyak terjamah manusia. Tersembunyi di balik terjalnya medan di Lombok Timur, tiga pantai ini menawarkan pesona tanah perawan Pulau Lombok. Tanpa jajaran resort di tepi pantai, tanpa keramaian manusia, dan tanpa sampah.
Terletak sekitar 40 km sebelah selatan Kota Selong, Lombok Timur Pantai Cemara menjadi tujuan pertama kita. Akses menuju pantai ini berupa jalan aspal mulus, namun memasuki kecamatan Jerowaru jalan berlubang harus dilewati. Namun itu hanya berlangsung beberapa kilometer saja, setelahnya jalanan kembali mulus. Tidak ada papan penunjuk jalan Pantai Cemara, sesampai di Jerowaru kita hanya perlu mengikuti jalan besar. Jika bertemu persimpangan lolos/lurus saja sampai terlihat laut biru di kejauhan, itulah destinasi pertama kita.
Deretan pohon cemara udang menghiasi tepian pantai cemara. Berada di tengah gersangnya pantai, pepohonan itu menjadi penyejuk sekaligus tempat bernaung dari teriknya matahari siang  itu. Biru tosca, warna air yang tampak. Sangat jernih, nyaris tak nampak buih karena ombak tidak besar. Pasir putih bersih, sangat landai, dan tanpa sampah. Tak ada pecahan karang, pasir begitu lembut membuat kaki terasa nyaman ketika menginjaknya.
Terlihat rombongan wisatawan lokal berkumpul di bawah naungan pohon cemara. Sementara kami memilih untuk bersantai di salah satu berugak (semacam bale-bale khas Lombok). Beratapkan ilalang dan berlantaikan bambu, sangat sejuk di tengah cuaca panas menyengat di sekitar. Sejenak kami melepas penat di berugak, menikmati semilir angin pantai yang melenakan. Dimanjakan dengan pemandangan birunya laut dengan pasir putihnya yang mempesona. Terlena akan buaian itu, kami akhirnya tertidur.
13959150672076991414
berugak, tempat untuk menikmati keindahan pantai Cemara dan tempat yang nyaman untuk tidur siang.
Beranjak dari pantai cemara, kita lanjut ke pantai Penyisuk. Dalam bahasa Sasak, penyisuk berarti siput. Konon katanya di tempat itu banyak didapati siput meski dalam kunjungan kilat saya ke pantai itu tak nampak siput seekor pun. Untuk menuju ke tempat ini, kita harus kembali lagi ke jalan raya menuju arah Jerowaru. Sesampai di pertigaan, belok ke kanan (ke arah pantai pink). Tak jauh dari pertigaan itu, jalan rusak pun menghadang. Aspal terkelupas, lubang di kiri dan kanan jalan menghiasi perjalanan selanjutnya. Setelah melewati SD SMP Satap Jerowaru, ada pertigaan kita ambil kanan (jika lurus, ke arah pantai pink).
1395915126918213064
jalan menuju pantai Penyisuk, di kejauhan tampak hijaunya perkebunan jagung
Perjalanan panjang sekitar 7 km harus ditempuh menuju Pantai Penyisuk. Jalanan berupa tanah yang tidak rata, di beberapa tempat terdapat bebatuan, dan cukup licin. Di kejauhan, tampak perkebunan jagung yang terletak di lereng-lereng bukit. Sekilas dari jauh deretan tanaman jagung itu tampak seperti rerumputan hijau layaknya di padang sabana. Akses menuju pantai ini cukup sulit karena di beberapa tempat harus melewati tepian waduk kecil dengan jalur setapak yang begitu sempit.
Memasuki perkampungan, terdapat bangunan masjid dari batu yang belum jadi. Di kampung tersebut hanya tinggal beberapa keluarga saja. Mereka adalah petani yang memilih tinggal di ujung pulau agar lebih dekat dengan ladangnya. Letak kampung ini sangatlah terpencil dan belum teraliri listrik PLN. Jarak rumah dengan kantor desa mencapai 7 km yang harus ditempuh selama 2 jam jalan kaki. Jarak yang sama juga harus ditempuh anak-anak untuk menuju ke sekolahnya. Jika hujan lebat, jalanan sangat becek dan bahkan tergenang air luapan dari laut ataupun waduk. Praktis kampung ini menjadi terisolasi ketika hujan lebat terjadi.
13959151981245444057
masjid batu, yang masih separuh jadi
Pantai Penyisuk hanya terletak 1 km dari kampung tersebut. Untuk menuju ke sana bisa naik motor, tapi saya lebih memilih untuk jalan kaki. Di sepanjang jalan menuju pantai terdapat beberapa sumur galian. Dari sumur-sumur itulah warga mendapatkan sumber air tawar. Tidak terlampau dalam, hanya sekitar belasan meter sudah didapati air tawar. Uniknya, sumber air tawar hanya didapati di sekitar Pantai Penyisuk saja. Di perkampungan yang berjarak 3 km dari pantai airnya payau, sehingga warga sana menjadikan daerah pantai Penyisuk sebagai sumber air tawar terdekat bagi mereka.
1395915249657321008
sumber air tawar bagi warga sekitar pantai Penyisuk
Perbukitan hijau menghiasi sekitar pantai. Rerumputan yang menutupi perbukitan itu menjadi lahan gembalaan bagi warga sekitar. Pantai Penyisuk relatif sempit dan diapit oleh 2 bukit. Birunya laut, putihnya pasir dan hijaunya perbukitan di bawah naungan langit biru sangat memanjakan mata. Air laut begitu jernih meskipun gelombang ombak cukup besar. Pantai yang landai menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak untuk berenang. Setiap sore biasanya pantai ini diserbu anak-anak yang ingin menikmati segarnya mandi di Pantai Penyisuk.
1395915311772269751
beberapa ekor kambing menyantap rumput di puncak bukit
1395915396997788278
suatu sore di pantai Penyisuk
Dan destinasi terakhir adalah pantai Surga. Dari Pantai Penyisuk, kita hanya perlu keluar dari perkampungan menuju jalan raya dan kembali ke arah Jerowaru. Tak jauh dari pertigaan Pantai Pink, ada pertigaan lagi kemudian belok ke kiri. Terdapat papan penunjuk arah di pertigaan tersebut. Jika belum pernah ke sana sebelumnya, kita wajib bertanya pada warga sekitar karena masih ada beberapa simpang yang harus dilewati. Sama seperti pantai sebelumnya, untuk menuju pantai ini diperlukan perjuangan ekstra. Jalanan sangat tidak rata, banyak kerikil, licin, berlubang di beberapa tempat, bergelombang, dan segala keburukan jalan dapat ditemui di sini.
Namun segala perjuangan yang melelahkan itu terbayar ketika kita sampai di hamparan pasir putih Pantai Surga. Baru saya mengerti kenapa pantai ini dinamakan Surga. Pantai ini dibatasi bukit di sebelah selatan dan tebing di sisi utara. Sebenarnya tebing itu tercipta karena longsoran bukit akibat hempasan ombak. Beberapa pohon kelapa yang tumbuh di pantai melengkapi pesona Pantai Surga. Tepat di kaki bukit sebelah selatan, terdapat berugak yang bisa dijadikan sebagai tempat bersantai sambil menikmati suasana pantai.
13959154491833755040
secuil surga di pantai Surga
Ombak sore itu cukup tenang di pantai yang terletak di bagian timur teluk Ekas. Langit biru dengan awan putihnya menaungi pantai Surga. Di kejauhan tampak daratan Lombok yang terpisah oleh teluk Ekas. Matahari perlahan condong ke arah barat. Warna keemasan terpantul dari dinding tebing dan pasir, berpadu dengan birunya langit dan laut. Sebuah kombinasi tepat untuk menciptakan mahakarya lukisan alam yang indah.
1395915504161303675
tebing di sisi utara pantai Surga
Hanya hembusan angin laut dan ocehan kami yang terdengar di pantai itu. Tak ada wisatawan yang berseliweran sambil berfoto-foto narsis (kecuali kami). Pantai ini terbilang sepi mengingat akses jalan yang cukup sulit. Sebenarnya area pantai ini sudah dibeli investor asing, namun rupanya dia masih belum mau berinvestasi untuk memperbaiki akses jalan serta menambah fasilitas pendukung seperti tempat parkir yang memadai. Padahal di sekitar pantai ini sudah berdiri beberapa resort dan penginapan. Tempat yang strategis dan eksklusif berhasil dimiliki serta dikembangkan oleh investor asing.
1395915555113086556
menjelang senja di pantai Surga
Gradasi warna biru ke merah terlihat di ufuk barat. Bola matahari terpantul abstrak di laut yang bergelombang. Terlihat warna air berubah kuning keemasan di tengah air sekelilingnya yang mulai suram. Perlahan mentari bersembunyi di balik bukit di daratan seberang. Senja menjelang, keindahan Surga mulai terlihat samar. Sudah saatnya kami bergegas pulang, meninggalkan tempat yang diberkahi Tuhan ini. Semoga ketika kembali kelak, tempat ini masih menjadi Surga. Surga tersembunyi yang terjaga keindahannya dan bisa dikunjungi oleh siapapun tanpa komersialisasi yang berlebihan.


Tags: wisatalombok



Sumber : http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2014/03/27/mengintip-surga-surga-tersembunyi-di-pulau-lombok-642382.html

0 comments:

Post a Comment